Penjelajahan Samudra
1.
Alasan Bansa
Barat mengincar Nusantara.
Alasan
bangsa Barat mengincar Nusantara adalah karena bangsa Indonesia kaya akan SDA
yang sangat melimpah dan letak geografi yang sangat strategis, selain itu
bangsa asing juga mengincar rempah-rempah bangsa Indonesia yang sangat bagus
dan segar. Sumber Daya Alam yang di
incar adalah Kelapa Sawit, Rempah-rempah (pala, kayu manis, cengkeh, lada),
kakao, karet,kopi, minyak bumi, batubara, dan emas.
Latar belakang bangsa barat
mengincar Indonesia:
·
Harga rempah-rempah di Eropa melambung tinggi.
·
Untuk menguasai perdagangan dunia demi memperoleh
keuntungan ekonomi.
·
Melanjutkan perang salib.
·
Untuk menemukan penemuan-penemuan baru di bidang
teknologi.
·
Rempah-rempah menjadi komoditas utama paling laris dan
utama di Eropa.
·
Menguasai wilayah strategis dan basis militer.
·
Mengeruk sebanyak mungkin kekayaan sumber daya alam
suatu wilayah.
·
Ikut campur tangan dalam urusan suatu wilayah.
2.
Proses
masuknya Bangsa Portugis ke Nusantara
Pada abad XV
bangsa Portugis merupakan salah satu bangsa yang mencapai kemajuan-kemajuan di
bidang teknologi. Bangsa Portugis telah dapat membuat kapal-kapal yang lebih
layak dan canggih di bandingkan dengan kapal-kapal sebelumnya memungkinkan
mereka melakukan sebuah pelayaran dan melebarkan kekuasaaan ke seberang lautan.
Dengan alasan untuk menguasai impor rempah-rempah di kawasan Eropa, bangsa
Portugis mencari daerah kawasan penghasil rempah-rempah terbaik.
Cengkih dari Indonesia Timur adalah yang paling berharga. Indonesia juga menghasilkan lada, buah pala, dan bunga pala. Kekayaan alam Indonesia yang begitu melimpah termasuk dalam tanaman rempah-rempah menjadi alasan Portugis ingin menguasai daerah Indonesia sekaligus menguasai pasaran Eropa.
Bangsa Portugis datang ke wilayah Nusantara (Indonesia) karena dorongan ekonomi, agama, dan petualangan. Keberhasilan Vasco da Gama mencapai Kalkuta di pantai barat India pada tahun 1497 telah membuka peluang dan jalan bagi Portugis untuk sampai ke Nusantara. Kalkuta saat itu menjadi bandar utama sutera, kayu manis, porselen, cengkeh, pala, lada, kemenyan, dan barang dagangan lainnya. Barang-barang yang diperdagangkan tersebut mayoritas berasal dari para pedagang Malaka.
Cengkih dari Indonesia Timur adalah yang paling berharga. Indonesia juga menghasilkan lada, buah pala, dan bunga pala. Kekayaan alam Indonesia yang begitu melimpah termasuk dalam tanaman rempah-rempah menjadi alasan Portugis ingin menguasai daerah Indonesia sekaligus menguasai pasaran Eropa.
Bangsa Portugis datang ke wilayah Nusantara (Indonesia) karena dorongan ekonomi, agama, dan petualangan. Keberhasilan Vasco da Gama mencapai Kalkuta di pantai barat India pada tahun 1497 telah membuka peluang dan jalan bagi Portugis untuk sampai ke Nusantara. Kalkuta saat itu menjadi bandar utama sutera, kayu manis, porselen, cengkeh, pala, lada, kemenyan, dan barang dagangan lainnya. Barang-barang yang diperdagangkan tersebut mayoritas berasal dari para pedagang Malaka.
Berita mengenai kekayaan Malaka
tersebut kemudian mendorong raja Portugal mengutus Diego Lopes de Sequeira
untuk pergi ke Malaka. Pada awalnya Sequeira disambut baik oleh Sultan
Mahmud Syah. Akan tetapi, para pedagang muslim India berhasil meyakinkan
sultan bahwa orang Portugis sangat berbahaya dan merupakan ancaman berat bagi
Malaka. Sultan kemudian berbalik menyerang Sequeira dan mengusir kapal Portugis
dari perairan Malaka.
Serangan Malaka terhadap Sequeira
dan anak buahnya memicu kemarahan orang Portugis. Portugis kemudian mengirim
Gubernur Portugis di India, yaitu Alfonso d' Albuquerque. Ia berangkat
dari Goa pada bulan April 1511 menuju Malaka dengan kekuatan kira-kira 1.200
orang dan 17-18 kapal. Perang antara Malaka dan Portugis tidak dapat dihindari
lagi. Portugis menang dan berhasil menduduki Malaka. Setelah berhasil
menaklukkan Malaka, Portugis mengirimkan sebuah armada ke Maluku di bawah
pimpinan Fransisco Serrao.
Orang-orang Portugis kemudian tiba
di Ternate. Di sana mereka mengadakan persekutuan dengan penguasa setempat.
Pada tahun 1522, Portugis mendirikan kantor dagang lengkap dengan benteng di
Ternate serta memperoleh hak monopoli di pusat rempah-rempah. Sebagai gantinya,
orang Portugis harus membantu Ternate menghadapi Kesultanan Tidore yang
didukung oleh Spanyol.
Dominasi perdagangan orang Portugis
di wilayah Nusantara tidak berlangsung lama. Portugis mengalami kekurangan
bahan makanan, dana, dan sumber daya manusia. Kedudukan Portugis di Nusantara
juga semakin goyah akibat terjadinya pertikaian dengan berbagai kesultanan
setempat. Pertikaian tersebut terjadi akibat perebutan pengaruh dalam bidang
ekonomi, politik, maupun agama. Dalam perseteruan itu, pusat kekuasaan Portugis
di Malaka sering mendapatkan serangan dari sejumlah kerajaan muslim di
sekitarnya, seperti Aceh, Johor, dan Demak. Akibatnya, kota yang pernah menjadi
bandar perdagangan yang ramai itu menjadi sepi sehingga orang Portugis pun
merugi.
3.
Proses
masuknya Bangsa Spanyol ke Nusantara
Keberhasilan
pelayaran Colombus menemukan daerah baru telah mendorong pelaut lain untuk
melanjutkan perjalanan Samudra ke timur. Berangkatlah ekspedisi yang dipimpin
oleh Magellah atau Magalhaes. Ia juga disertai oleh seorang kapten kapal
bernama Yan Sebastian Del Cano. Berdasarkan catatan Colombus, Magellan
mengambil jalur yang mirip dilayari Columbus. Magellan beserta rombongan
mendarat diujung Selatan benua yang ditemukan Columbus (Amerika).
Di tempat ini terdapat selat yang
agak sempit yang kemudian dinamakan Selat Magellan. Melalui selat ini Magellan
berlayar meninggalkan Samudra Atlantik, memasuki Samudra Pasifik. Pada maret
1521 sampai di Kep.Massava kemudian dikenal dengan Filipina.
Magellan menyatakan bahwa daerah
yang ditemukan ini sebagai koloni Spanyol. Tindakan Magellan dan rombongan
mendapat tantangan penduduk setempat, dan terjadilah pertempuran antara kedua
belah pihak. Pada pertempuran ini rombongan Magellan segera meninggalkan
Filipina. Mereka dipimpin oleh Sebastian Del Cano pada tahun 1521 akhirnya
mereka sampai di Indonesia tepatnya Kep. Maluku. Dan ternyata tempat itu
merupakan penghasil rempah-rempah.
Tanpa piker panjang kapal-kapal Del
Cano itu dipenuhi dengan rempah-rempah dan terus bertolak balik
Spanyol-Indonesia. Kedatangan Bangsa Spanyol di terima baik oleh Sultan yang
saat itu sedang bermusuhan dengan Portugis. Sebaliknya kedatangan Spanyol di
Maluku bagi Portugis merupakan pelanggaran “Hak Monopoli” oleh sebab itu
timbulnya persaingan antara Portugis dan Spanyol.
4.
Proses
masuknya Bangsa Belanda ke Nusantara.
Kedatangan
bangsa Belanda ke Indonesia dilatrr belakangi karena pada mulanya dinegeri
Belanda terjadi perang. Dimana pada perang itu Belanda memperjuangkan
kemerdekaannya dari Spanyol (1568-1648).
Pada tahun 1580 Spanyol dikuasai
oleh Portugis, dengan demikian Belanda tidak bisa lagi membeli rempah-rempah
dari Spanyol. Karena Belanda tidak bisa lagi membeli rempah-rempah dari Spanyol
disinilah ia memilih untuk menjelajah Dunia Timur demi mencari rempah-rempah.
Bangsa Belanda berlayar ke Indonesia. Saat itu terjadi persaingan diantara
sesame pedagang dari Belanda. Maka untuk mengatasi persaingan diantara mereka
dibentuklah serikat dagang yang menyatukan mereka, serikat dagang itu dikenal
dengan nama VOC.
Tujuan utama VOC adalah untuk
memonopoli dan mempertahankan monopolinya terhadap penguasaan rempah-rempah di
Indonesia. Belanda tidak segan-segan untuk membunuh bagi siapa saja yang
mencoba menjual, seperti contohnya menjual biji pala kepada Inggris. Untuk
memepertahankan penguasaan monopolinya, VOC melakukanancaman kekerasaan
terhadap wilayah penghasil rempah-rempah.
Tujuan utama dibentuknya VOC seperti
tercermin dalam perundingan 15 Januari 1602 adalah untuk “Menimbulkan bencana
pada musuh saat itu adalah Portugis dan Spanyol yang pada kurun Juni 1580 Desember
1640 Bergabung menjadi satu kekuasaan yang hendak merebut dominasi perdagangan
di Asia. Untuk sementara waktu, melalui VOC Bangsa Belanda masih menjalin
hubungan baik bersama masyarakat nusantara.
5.
Proses masuknya
Bangsa Inggris ke Nusantara.
Perlayaran orang-orang Inggris ke kawasan Asia Tenggara
dan Dunia Timur umumnya tertinggal dibandingkan pada perlayaran orang-orang
Portugis. Hal ini disebabkan perhatian orang-orang Inggris lebih ditumpahkan ke
Benua Amerika dan rupa-rupanya mereka belum mengetahui jalan ke Timur melaui
Tanjung Harapan.
Pelaut-pelaut Inggris telah mencoba menempuh jalan
melalui laut tengah sampai ke Siria. Tetapi, tidak dapat dilakukan untuk
mengadakan hubungan dengan India dengan Dunia Timur. Pada akhir abad ke-6
Inggris menyadari bahwa satu-satunya jalan yang paling tepat untuk mengadakan
hubungan dagang dengan Dunia Timur (Asia) adalah melalui Tanjung Harapan.
Namun, pada waktu itu Inggris mengalami kesulitan karena belum dimilikinya
kapal yang cukup besar yang mampu mengarungi Samudera sejauh 16.000 Km itu.
Mungkin pula ada faktor lain, kenapa Inggris belum menggunakan
rute pelayaran melalui Tanjung Harapan, yaitu : katanya Portugis merahasiakan
jalan pelayaran melalui Tanjung Harapan tersebut. Pada tahun 1580 F. Drake
dalam perjalanan keliling dunia singgah di Ternate setelah melayari lautan
Pasifik. Dia melaporkan kepada pemerintahannya tentang pemerintahan Sultan
Ternate agar diberi bantuan peralatan untuk melawan Portugis. Pada tahun 1586,
Thomas Cavendis menggunakan rute pelayaran Selat Magelhaen-Samudera Pasifik.
Sampai di Filiphina selanjutnya berlayar ke Maluku. Dia menerangkan bahwa di
Maluku dilakukan perdagangan rempah-rempah secara bebas.
Pada tahun 1591 satu ekspedisi yang terdiri dari tiga
buah kapal bertolak dari Plymouth dipimpin oleh George Raymond dan James
Lancaster, tujuannya adaalh ke India Timur melalui Tanjung Harapan.
Penjelajahan ini tidak begitu berhasil karena hanya satu kapal yang berhasil
melanjutkan perjalanan yaitu kapal yang dipimpin oleh Lancaster. George Raymond
tenggelam, sedangkan sebuah kapal terpaksa kembali.
Lancaster melanjutkan perlayaran sampai ke Selat Malaka
dan Pulau Pinang, tetapi beliau ditawan kapal oleh perampok dari Perancis. Berita
berhasilnya Cornelis de Houtman sampai di Banten menggugah semangat pelaut
Inggris untuk menggunakan Tanjung Harapan kembali dalam perjalanan jauh ke
Dunia Timur.
Perlayaran pertama dilakukan dengan modal 68.000
pounsterling, ekspidisi ini dipimpin oleh James Lancaster dan Jhon Davis.
Ekspidisi ini berhasil sampai di Aceh pada tahun 1602 selanjutnya berlayar
menuju Banten. Mereka sangat kaget karena kedatangan mereka di Nusantara
disambut sebagai lawan oleh Belanda sedangkan di Eropa pada saat itu Belanda
adalah sekutu Inggris.
Ekspedisi kedua dibawah pimpinan Henry Middleton sampai
di Banten pada tahun 1604. Middleton berlayar terus sampai ke Ambon dan
berunding dengan Portugis untuk memperoleh hak dagang tapi armada Belanda
melarangnya.
Kedatangan
bangsa Inggris ke Indonesia dirintis oleh Francis Drake dan Thomas Cavendish.
Dengan mengikuti jalur yang dilalui Magellan, pada tahun 1579 Francis Drake
berlayar ke Indonesia. Armadanya berhasil membawa rempah-rempah dari Ternate
dan kembali ke Inggris lewat Samudera Hindia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar