Selasa, 20 Desember 2016

SEJARAH INDONESIA SMA/SMK : Penjelajahan Samudra



Penjelajahan Samudra

1.      Alasan Bansa Barat mengincar Nusantara.
            Alasan bangsa Barat mengincar Nusantara adalah karena bangsa Indonesia kaya akan SDA yang sangat melimpah dan letak geografi yang sangat strategis, selain itu bangsa asing juga mengincar rempah-rempah bangsa Indonesia yang sangat bagus dan segar. Sumber Daya Alam  yang di incar adalah Kelapa Sawit, Rempah-rempah (pala, kayu manis, cengkeh, lada), kakao, karet,kopi, minyak bumi, batubara, dan emas.
            Latar belakang bangsa barat mengincar Indonesia:
·         Harga rempah-rempah di Eropa melambung tinggi.
·         Untuk menguasai perdagangan dunia demi memperoleh keuntungan ekonomi.
·         Melanjutkan perang salib.
·         Untuk menemukan penemuan-penemuan baru di bidang teknologi.
·         Rempah-rempah menjadi komoditas utama paling laris dan utama di Eropa.
·         Menguasai wilayah strategis dan basis militer.
·         Mengeruk sebanyak mungkin kekayaan sumber daya alam suatu wilayah.
·         Ikut campur tangan dalam urusan suatu wilayah.
2.      Proses masuknya Bangsa Portugis ke Nusantara
            Pada abad XV bangsa Portugis merupakan salah satu bangsa yang mencapai kemajuan-kemajuan di bidang teknologi. Bangsa Portugis telah dapat membuat kapal-kapal yang lebih layak dan canggih di bandingkan dengan kapal-kapal sebelumnya memungkinkan mereka melakukan sebuah pelayaran dan melebarkan kekuasaaan ke seberang lautan. Dengan alasan untuk menguasai impor rempah-rempah di kawasan Eropa, bangsa Portugis mencari daerah kawasan penghasil rempah-rempah terbaik.
            Cengkih dari Indonesia Timur adalah yang paling berharga. Indonesia juga menghasilkan lada, buah pala, dan bunga pala. Kekayaan alam Indonesia yang begitu melimpah termasuk dalam tanaman rempah-rempah menjadi alasan Portugis ingin menguasai daerah Indonesia sekaligus menguasai pasaran Eropa.
Bangsa Portugis datang ke wilayah Nusantara (Indonesia) karena dorongan ekonomi, agama, dan petualangan. Keberhasilan Vasco da Gama mencapai Kalkuta di pantai barat India pada tahun 1497 telah membuka peluang dan jalan bagi Portugis untuk sampai ke Nusantara. Kalkuta saat itu menjadi bandar utama sutera, kayu manis, porselen, cengkeh, pala, lada, kemenyan, dan barang dagangan lainnya. Barang-barang yang diperdagangkan tersebut mayoritas berasal dari para pedagang Malaka.
            Berita mengenai kekayaan Malaka tersebut kemudian mendorong raja Portugal mengutus Diego Lopes de Sequeira untuk pergi ke Malaka. Pada awalnya Sequeira disambut baik oleh Sultan Mahmud Syah. Akan tetapi, para pedagang muslim India berhasil meyakinkan sultan bahwa orang Portugis sangat berbahaya dan merupakan ancaman berat bagi Malaka. Sultan kemudian berbalik menyerang Sequeira dan mengusir kapal Portugis dari perairan Malaka.
            Serangan Malaka terhadap Sequeira dan anak buahnya memicu kemarahan orang Portugis. Portugis kemudian mengirim Gubernur Portugis di India, yaitu Alfonso d' Albuquerque. Ia berangkat dari Goa pada bulan April 1511 menuju Malaka dengan kekuatan kira-kira 1.200 orang dan 17-18 kapal. Perang antara Malaka dan Portugis tidak dapat dihindari lagi. Portugis menang dan berhasil menduduki Malaka. Setelah berhasil menaklukkan Malaka, Portugis mengirimkan sebuah armada ke Maluku di bawah pimpinan Fransisco Serrao.
            Orang-orang Portugis kemudian tiba di Ternate. Di sana mereka mengadakan persekutuan dengan penguasa setempat. Pada tahun 1522, Portugis mendirikan kantor dagang lengkap dengan benteng di Ternate serta memperoleh hak monopoli di pusat rempah-rempah. Sebagai gantinya, orang Portugis harus membantu Ternate menghadapi Kesultanan Tidore yang didukung oleh Spanyol.
            Dominasi perdagangan orang Portugis di wilayah Nusantara tidak berlangsung lama. Portugis mengalami kekurangan bahan makanan, dana, dan sumber daya manusia. Kedudukan Portugis di Nusantara juga semakin goyah akibat terjadinya pertikaian dengan berbagai kesultanan setempat. Pertikaian tersebut terjadi akibat perebutan pengaruh dalam bidang ekonomi, politik, maupun agama. Dalam perseteruan itu, pusat kekuasaan Portugis di Malaka sering mendapatkan serangan dari sejumlah kerajaan muslim di sekitarnya, seperti Aceh, Johor, dan Demak. Akibatnya, kota yang pernah menjadi bandar perdagangan yang ramai itu menjadi sepi sehingga orang Portugis pun merugi.
           
3.      Proses masuknya Bangsa Spanyol ke Nusantara
            Keberhasilan pelayaran Colombus menemukan daerah baru telah mendorong pelaut lain untuk melanjutkan perjalanan Samudra ke timur. Berangkatlah ekspedisi yang dipimpin oleh Magellah atau Magalhaes. Ia juga disertai oleh seorang kapten kapal bernama Yan Sebastian Del Cano. Berdasarkan catatan Colombus, Magellan mengambil jalur yang mirip dilayari Columbus. Magellan beserta rombongan mendarat diujung Selatan benua yang ditemukan Columbus (Amerika).
            Di tempat ini terdapat selat yang agak sempit yang kemudian dinamakan Selat Magellan. Melalui selat ini Magellan berlayar meninggalkan Samudra Atlantik, memasuki Samudra Pasifik. Pada maret 1521 sampai di Kep.Massava kemudian dikenal dengan Filipina.
            Magellan menyatakan bahwa daerah yang ditemukan ini sebagai koloni Spanyol. Tindakan Magellan dan rombongan mendapat tantangan penduduk setempat, dan terjadilah pertempuran antara kedua belah pihak. Pada pertempuran ini rombongan Magellan segera meninggalkan Filipina. Mereka dipimpin oleh Sebastian Del Cano pada tahun 1521 akhirnya mereka sampai di Indonesia tepatnya Kep. Maluku. Dan ternyata tempat itu merupakan penghasil rempah-rempah.
            Tanpa piker panjang kapal-kapal Del Cano itu dipenuhi dengan rempah-rempah dan terus bertolak balik Spanyol-Indonesia. Kedatangan Bangsa Spanyol di terima baik oleh Sultan yang saat itu sedang bermusuhan dengan Portugis. Sebaliknya kedatangan Spanyol di Maluku bagi Portugis merupakan pelanggaran “Hak Monopoli” oleh sebab itu timbulnya persaingan antara Portugis dan Spanyol.
4.      Proses masuknya Bangsa Belanda ke Nusantara.
            Kedatangan bangsa Belanda ke Indonesia dilatrr belakangi karena pada mulanya dinegeri Belanda terjadi perang. Dimana pada perang itu Belanda memperjuangkan kemerdekaannya dari Spanyol (1568-1648).
            Pada tahun 1580 Spanyol dikuasai oleh Portugis, dengan demikian Belanda tidak bisa lagi membeli rempah-rempah dari Spanyol. Karena Belanda tidak bisa lagi membeli rempah-rempah dari Spanyol disinilah ia memilih untuk menjelajah Dunia Timur demi mencari rempah-rempah. Bangsa Belanda berlayar ke Indonesia. Saat itu terjadi persaingan diantara sesame pedagang dari Belanda. Maka untuk mengatasi persaingan diantara mereka dibentuklah serikat dagang yang menyatukan mereka, serikat dagang itu dikenal dengan nama VOC.
            Tujuan utama VOC adalah untuk memonopoli dan mempertahankan monopolinya terhadap penguasaan rempah-rempah di Indonesia. Belanda tidak segan-segan untuk membunuh bagi siapa saja yang mencoba menjual, seperti contohnya menjual biji pala kepada Inggris. Untuk memepertahankan penguasaan monopolinya, VOC melakukanancaman kekerasaan terhadap wilayah penghasil rempah-rempah.
            Tujuan utama dibentuknya VOC seperti tercermin dalam perundingan 15 Januari 1602 adalah untuk “Menimbulkan bencana pada musuh saat itu adalah Portugis dan Spanyol yang pada kurun Juni 1580 Desember 1640 Bergabung menjadi satu kekuasaan yang hendak merebut dominasi perdagangan di Asia. Untuk sementara waktu, melalui VOC Bangsa Belanda masih menjalin hubungan baik bersama masyarakat nusantara.
5.      Proses masuknya Bangsa Inggris ke Nusantara.
            Perlayaran orang-orang Inggris ke kawasan Asia Tenggara dan Dunia Timur umumnya tertinggal dibandingkan pada perlayaran orang-orang Portugis. Hal ini disebabkan perhatian orang-orang Inggris lebih ditumpahkan ke Benua Amerika dan rupa-rupanya mereka belum mengetahui jalan ke Timur melaui Tanjung Harapan.
            Pelaut-pelaut Inggris telah mencoba menempuh jalan melalui laut tengah sampai ke Siria. Tetapi, tidak dapat dilakukan untuk mengadakan hubungan dengan India dengan Dunia Timur. Pada akhir abad ke-6 Inggris menyadari bahwa satu-satunya jalan yang paling tepat untuk mengadakan hubungan dagang dengan Dunia Timur (Asia) adalah melalui Tanjung Harapan. Namun, pada waktu itu Inggris mengalami kesulitan karena belum dimilikinya kapal yang cukup besar yang mampu mengarungi Samudera sejauh 16.000 Km itu.
            Mungkin pula ada faktor lain, kenapa Inggris belum menggunakan rute pelayaran melalui Tanjung Harapan, yaitu : katanya Portugis merahasiakan jalan pelayaran melalui Tanjung Harapan tersebut. Pada tahun 1580 F. Drake dalam perjalanan keliling dunia singgah di Ternate setelah melayari lautan Pasifik. Dia melaporkan kepada pemerintahannya tentang pemerintahan Sultan Ternate agar diberi bantuan peralatan untuk melawan Portugis. Pada tahun 1586, Thomas Cavendis menggunakan rute pelayaran Selat Magelhaen-Samudera Pasifik. Sampai di Filiphina selanjutnya berlayar ke Maluku. Dia menerangkan bahwa di Maluku dilakukan perdagangan rempah-rempah secara bebas.
            Pada tahun 1591 satu ekspedisi yang terdiri dari tiga buah kapal bertolak dari Plymouth dipimpin oleh George Raymond dan James Lancaster, tujuannya adaalh ke India Timur melalui Tanjung Harapan. Penjelajahan ini tidak begitu berhasil karena hanya satu kapal yang berhasil melanjutkan perjalanan yaitu kapal yang dipimpin oleh Lancaster. George Raymond tenggelam, sedangkan sebuah kapal terpaksa kembali.
            Lancaster melanjutkan perlayaran sampai ke Selat Malaka dan Pulau Pinang, tetapi beliau ditawan kapal oleh perampok dari Perancis. Berita berhasilnya Cornelis de Houtman sampai di Banten menggugah semangat pelaut Inggris untuk menggunakan Tanjung Harapan kembali dalam perjalanan jauh ke Dunia Timur.
            Perlayaran pertama dilakukan dengan modal 68.000 pounsterling, ekspidisi ini dipimpin oleh James Lancaster dan Jhon Davis. Ekspidisi ini berhasil sampai di Aceh pada tahun 1602 selanjutnya berlayar menuju Banten. Mereka sangat kaget karena kedatangan mereka di Nusantara disambut sebagai lawan oleh Belanda sedangkan di Eropa pada saat itu Belanda adalah sekutu Inggris.
            Ekspedisi kedua dibawah pimpinan Henry Middleton sampai di Banten pada tahun 1604. Middleton berlayar terus sampai ke Ambon dan berunding dengan Portugis untuk memperoleh hak dagang tapi armada Belanda melarangnya.
            Kedatangan bangsa Inggris ke Indonesia dirintis oleh Francis Drake dan Thomas Cavendish. Dengan mengikuti jalur yang dilalui Magellan, pada tahun 1579 Francis Drake berlayar ke Indonesia. Armadanya berhasil membawa rempah-rempah dari Ternate dan kembali ke Inggris lewat Samudera Hindia.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Persalinan Caesarku

🌷🌷🌷 Assalamualaikum wr wb.. ini adalah pengalaman persalinanku, semoga dapat diambil hikmahnya😇 Minggu 31 Juli jam 3 Pagi Jam 3 pagi kel...