Selasa, 20 Desember 2016

CONTOH TEKS DESKRIPSI IMPRESSIONISME



Gadis di Kota Tua yang Lapuk
Gambar tersebut memperlihatkan seorang gadis yang tengah berdiri sambil memegang payung di pinggir jalan sudut kota yang sepi. Ia berdiri di trotoar jalan. Jalan aspal itu berwarna abu kehitaman. Di sekelilingnya berdiri gedung – gedung tua yang berdempetan dengan dinding yang berlumut tapi masih kokoh diterpa cuaca yang tak menentu. Gedung – gedung tua itu sudah tak layak lagi untuk berdiri dan tak layak untuk dihuni, mungkin jika hujan dan panas terus menerus menghantamnya lama kelamaan akan membuatnya roboh. Sungguh kota tua dengan gedung – gedung tua yang mengkhawatirkan.
Senja menuju malam gadis itu baru saja pulang dari tempat kerjanya, suara angin yang menderu membuatnya cemas. Ketika gadis itu keluar dari kantornya, rintik – rintik hujan mulai turun, sesekali ada cahaya kilat disertai bunyi petir menyusul. Ia segera membuka payungnya, payung itu berwarna cokelat tua, warna kesukaannya. Setiap pulang kerja ia selalu dijemput oleh kakaknya menggunakan mobil ayahnya. Gadis itu tinggi semampay, rambutnya keriting pendek. Beberapa helai rambutnya tertiup angina. Gerimis hujan yang mengenai rambutnya seperti embun yang melekat pada daun di pagi hari. Ia memakai kemeja ungu pendek yang tipis dan rok mini serta sepatu high heel berwarna hitam.
Waktu menunjukkan pukul 17.40 tapi kakaknya belum tiba juga. Ia berdiri di antara gemuruh hujan yang semakin deras. Gadis itu lupa membawa jaketnya, tubuhnya gemetar dan menggigil menahan dinginnya hujan. Bunyi gemercik hujan yang turun memecah kesunyian, dan hujan membasahi jalan aspal yang sepi. Tak ramai orang berlalu lalang, hanya ada seorang pria dewasa dan wanita tua di seberang jalan itu. Mereka berjalan di area yang diteduhi oleh bangunan – bangunan tua itu.
Tak kelihatan matahari senja, yang ada hanya langit mendung dan awan hitam. Dari kejauhan tampak lampu mobil tua yang menyorot sebagian badan jalan. Keadaan di sekeliling bangunan – bangunan tua itu sangat gelap. Tak ada pohon yang rindang ataupun taman yang hangat. Seperti sebuah kota tua yang tak berpenduduk.
Gadis itu terus berdiri di trotoar jalan. Sesekali ada mobil yang lewat dengan kecepatan yang  cukup tinggi hingga genangan air  hujan di jalan itu menciprat kakinya. Sebal rasanya tapi tak ada gunanya marah.
Ia menunggu kakaknya dengan sabar. Terbayang olehnya disaat orang – orang duduk dan berkumpul di rumahnya dengan keluarganya dekat perapian yang hangat sambil meminum cokelat panas dan bersenda gurau, ia justru berdiri seorang diri di trotoar jalan diantara derasnya hujan dengan sebuah payung yang dipegang erat- erat. Pertengahan November hujan memang turun dengan frekuensi yang cukup sering. Setiap hari selalu turun hujan. Bahkan terkadang sore sampai pagi hari hujan turun tanpa henti.
Kota itu tampak begitu suram dan menyeramkan, gedung – gedung lapuk yang menjulang tinggi tampak misterius. Lampu – lampu penyorot jalan yang ada di bahu jalan ada  yang menyala dan ada yang tidak, menyala pun hanya sebatas remang – remang kuning yang malah membuat penglihatan semakin buram. Gadis itu tak dapat melihat apapun di sekitarnya dengan jarak lebih dari 10 meter karena kabut tebal di sebelah utara semakin membatasi jarak pandang di sekitar tempat itu. Di ujung jalan ada sebuah gerobak sampah yang sampahnya berserakan di sekeliling gerobak itu dan dikerubungi lalat. Sangat kotor dan menjijikan. Benar – benar kota tua yang gelap, sepi, kotor dan menyeramkan.
Gadis itu merasa sangat bosan bekerja di tempat itu karena keadaan di sana sangat membosankan dan tidak indah untuk dipandang. Gadis itu tidak betah berlama – lama bekerja di tempat itu.
Gadis itu memandang setiap sudut kota dengan lesu. Mungkin saja beberapa tahun silam kota ini tidak seseram yang terlihat sekarang. Kota tua ini tampak tidak terpelihara, tidak ada pemandangan hijau yang menyegarkan mata. Memandang sekeliling kota itu hanya membuat badan yang letih setelah bekerja seharian menjadi semakin lesu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Persalinan Caesarku

🌷🌷🌷 Assalamualaikum wr wb.. ini adalah pengalaman persalinanku, semoga dapat diambil hikmahnya😇 Minggu 31 Juli jam 3 Pagi Jam 3 pagi kel...