Selasa, 20 Desember 2016

PAHLAWAN PAGAR BETIS



PAHLAWAN PAGAR BETIS
 (Ibu Saliah)
Tugas Sejarah Indonesia kali ini adalah mewawancarai pahlawan atau tokoh di daerah sekitar kita, yang berjuang menghadapi disintegrasi bangsa. Kelompok kami mewawancarai seorang wanita berusia 80 tahun bernama Ibu Saliah. Beliau tinggal di Dsn. Bunisari 4/2 Ds. Banjarsari, Kec. Jatinunggal, Kab. Sumedang.
Suami beliau bernama Salhasik, Bapak Salhasik ini adalah salah satu pejuang yang melaksanakan Operasi Pagar Betis, untuk mengamankan Desa Banjarsari dan Paseh dari gangguan DI/TII. Kami mewawancarai Ibu Saliah karena Bapak Salhasik telah meninggal dunia. Berikut kami paparkan informasi mengenai biografi dan perjuangan Bapak Salhasik.
A.    Biografi
Bapak Salhasik (Alm) lahir tahun 1925 di Dsn. Bunisari 4/2 Ds. Banjarsari, Kec. Jatinunggal, Kab. Sumedang.  Ibu Saliah lahir pada tahun 1930. Beliau berdua menikah pada tahun 1945, dan dikaruniai 2 orang anak bernama Enar dan Adang.
Nama orang tua Bapak Salhasik adalah Karsih dan Madtasik dan nama orang tua Ibu Saliah adalah Enjoh dan Mistam. Bapak Salhasik memang hanya seorang warga  biasa namun perjuangannya patut kita kenang dan pelajari.
B.     Perjuangan Bapak Salhasik
Pada tahun 1962, tentara DI/TII mengacaukan Paseh yaitu seberang Dsn. Bunisari. Rumah-rumah warga dibakar dan apabila ada yang memberontak,  orang itu dibunuh. Warga tak mampu berbuat apa-apa untuk melawan pun tak bisa, karena senjata yang dimiliki sangat terbatas.  
Apabila ada suara tembakan pistol, warga Paseh dan Bunisari sudah mengerti bahwa itu adalah tentara DI/TII. Bapak Salhasik bersama kawan-kawannya Bapak Tarya dan Bapak Kaswi segera mengamankan keluarganya ke hutan di kaki Gunung Dalem. Disana adalah tempat persembunyian yang tidak diketahui tentra DI/TII.
Pada bulan Januari 1962, Bapak Salhasik mendengar kabar dari Bapak Ateng, tokoh masyarakat Paseh, untuk melaksanakan Operasi Pagar Betis di Gunung Cakrabuana daerah Cimungkal.
Bapak Salhasik, Bapak Tarya, dan Bapak Kaswi serta kawan-kawan lainnya dari Paseh segera berangkat. Bapak Salhasik berpamitan, beliau meninggalkan Ibu Saliah yang sedang mengandung anak pertamanya. Bapak Salhasik membawa bekal seadanya.
Beliau pulang 3 hari sekali, karena Operasi Pagar Betis itu dilakukan secara bergantian dengan warga lainnya yang berjaga bersama-sama di setiap pos atau tempat yang telah ditentukan.
Suatu ketika Bapak Ateng memberi perintah untuk mengantarkan surat ke Rancamaneuh dengan tujuan meminta bantuan pengamanan di Paseh dan Bunisari. Bapak Tarya dan Bapak Kaswi menyanggupi perintah itu.
Saat dalam perjalanan di Wado beliau berdua tertangkap oleh tentara DI/TII. Beliau berdua diperiksa dan menemukan surat yang akan diantarkannya. Tentara DI/TII curiga dan berniat membunuh Bapak Tarya dan Bapak Kaswi. Benar saja, Bapak Tarya dan Bapak Kaswi ditembak di pinggir sungai  Cimanuk dan jenazahnya terbawa arus entah kemana.
Sekitar tahun 1966 keadaan sudah terbilang aman. Ibu Saliah juga Bapak Salhasik menyaksikan pesta 17 Agustus di Cadasngampar. Ibu Saliah mengatakan bahwa DI/TII itu tak pernah datang lagi.
Bapak Salhasik meninggal dunia pada tahun 1997. Meskipun beliau bukanlah orang berpangkat, namun beliau tetaplah pahlawan di hati kami.
Hanya sedikit informasi yang kami dapatkan, karena Ibu Saliah kurang mengetahui detik-detik perjuangan suaminya. Seperti contoh, apa saja yang terjadi di Gunung Cakrabuana, apa yang terjadi pada tentara DI/TII saat Operasi Pagar Betis berlangsung, bagaimana pelaksanaan Operasi Pagar Betis di Gunung Cakrabuana tersebut dan masih banyak lagi yang ingin kami gali dan ketahui. Kami menanyakan itu semua, namun Ibu Saliah tidak mengetahuinya.
Meskipun hanya ini informasi yang kami dapatkan, namun setidaknya hasil wawancara ini dapat bermanfaat bagi kami dan pembaca untuk mengenang betapa banyak pahlawan di luar sana yang tidak kita ketahui perjuangannya. Maka kita harus betul-betul disiplin dalam mengisi kemerdekaan yang telah diperjuangkan dengan susah payah ini.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Persalinan Caesarku

🌷🌷🌷 Assalamualaikum wr wb.. ini adalah pengalaman persalinanku, semoga dapat diambil hikmahnya😇 Minggu 31 Juli jam 3 Pagi Jam 3 pagi kel...