NAMA : AI KOKOY KOYYIMAH
KELAS : A PENDIDIKAN AKUNTANSI
ALASAN
PENTINGNYA PENDEKATAN ISLAMI DALAM
BIMBINGAN DAN KONSELING
Tujuan pendidikan
adalah mewujudkan manusia ideal, yang salah satunya dapat dilihat dari
adanya perubahan tingkah laku. Penyelenggaraan bimbingan konseling di tiap
jenjang pendidikan memang sangat penting karena bimbingan konseling memberikan
layanan kepada siswa terkait masalah pribadi, sosial, akademik dan karier.
Dalam hal perilaku terutama, penyelenggaraan bimbingan konseling berperan untuk
mengendalikan perilaku siswa agar siswa tumbuh menjadi insan yang berbudi
pekerti luhur, berpendidikan dan bermoral.
Masalah perilaku merupakan hal yang cukup rumit,
karena berhubungan dengan pribadi dan
lingkungan mulai dari keluarga, sekolah dan masyarakat. Jika diamati, zaman
sekarang ternyata anak – anak sekolah di Indonesia mengalami kemerosotan moral.
Meskipun layanan bimbingan dan konseling gencar dilakukan secara terus menerus,
namun apa daya jika pada diri pesera didik tidak melekat iman yang kuat dan
niat untuk menjaga diri. Maka penyelenggaraan bimbingan konseling untuk
memecahkan berbagai permasalahan siswa, perlu diintegrasikan dengan pendekatan
islami.
Pentingnya pendekatan islami dalam penyelenggaraan
BK, berdasar pada keyakinan bahwa sebagai umat muslim, kita serahkan segala
urusan kepada Allah SWT yang memberi hidayah. Allah berfirman dalam penggalan
Al – Quran surah Al – Qashash ayat 56 yang artinya : “…Allah memberi hidayah kepada orang yang Dia kehendaki, dan Allah
lebih mengetahui orang – orang yang menerima petunjuk”. Serta hanya Allah
yang membolak – balikkan hati manusia “ Wahai
dzat yang membolak – balikkan hati, teguhkan kami diatas agama-Mu” Hadits
Riwayat Tirmidzi.
Berbagai kemerosotan moral yang terjadi di Indonesia
antara lain masalah seks di luar nikah, narkoba, pornografi, tawuran pelajar,
pembunuhan dan sebagainya. Beberapa fakta mengejutkan diantaranya, Komisi
Perlindungan Anak Indonesia ( sumber: www.kompasiana.com)
mengungkapkan, pada tahun 2013, 62,7 persen remaja Indonesia telah melakukan
hubungan seks di luar nikah. Badan Narkotika Nasional (sumber: www.netralnews.com)
tahun 2015, mengungkap bahwa 22 persen pengguna narkoba di Indonesia adalah
pelajar dan mahasiswa. Selain itu, Psikolog klinis sekaligus aktivis AIDS, Baby
Jim Aditya menyampaikan hasil riset tahun 2013, bahwa 68 persen siswa SD di
Indoensia sudah pernah mengakses situs porno, dan siswa SMP serta SMA di
Indoensia 97 persen pernah menonton konten berbau pornografi (sumber: www.beritasatu.com)
Semua itu jika diidentifikasi, pangkal masalahnya yang
paling utama adalah hawa nafsu yang tidak dikendalikan, tidak teguh pendirian,
dan pengaruh lingkungan yang begitu buruk sehingga anak – anak sekolah
terjerumus dalam jurang kehancuran
moral. Pada akhirnya, apapun pengaruhnya tentu kekuatan terbesar agar
permasalahan moral itu tidak terjadi lagi adalah menguatkan iman di dalam diri.
Agama sebagai pegangan kehidupan, merupakan landasan yang dapat memberikan
pemahaman kepada konselor tentang
dimensi keagamaan sebagai faktor yang mempengaruhi individu. Sebagaimana
diungkap oleh Prayitno, bahwa unsur – unsur agama tidak boleh diabaikan dalam
konseling, dan justru harus dimanfaatkan sebesar – besarnya untuk mencapai
kesuksesan dan upaya bimbingan dan konseling yaitu kebahagiaan klien.
Manfaat pendekatan agama (psikoreligius) di bidang
kesehatan jiwa dibuktikan dari hasil
penelitian D. B Larso yang menyimpulkan bahwa di dalam memandu kesehatan
manusia yang serba kompleks ini dengan segala keterkaitan, hendaknya komitmen
agama sebagai suatu kekuatan (spiritual power) jangan diabaikan begitu saja
karena agama berperan sebagai pelindung. Melalui pendekatan agama, seorang
konselor akan mampu mengatasi permasalahan apapun yang dihadapi siswanya,
karena agama mengatur seluruh aspek kehidupan manusia. Alasan pentingnya
pendekatan islami dalam bimbingan dan konseling adalah :
1. Agama
berperan untuk pembinaan kepribadian peserta didik.
Ajaran agama memberikan
segala bimbingan dalam hidup dan sebagai pengendali moral. Menurut pendapat
para ahli jiwa, bahwa yang mengendalikan kelakuan dan tindakan seseorang adalah
kepribadiannya.
2. Ajaran
islam merupakan obat (syifa’) bagi jiwa atau penyembuh segala penyakit hati.
Hal ini terdapat dalam
Al – Quran Surat Yunus ayat 57 yang artinya : “Wahai manusia sesungguhnya sudah datang dari Tuhamu Al – Quran yang
mengandung pelajaran, penyembuh bagi penyakit batin, petunjuk serta rahmat bagi
orang – orang yang beriman”.
3. Agama
dapat menjadi terapi jiwa atau pembinaan mental.
Ajaran Islam memberikan
rasa aman dan tenteram Allah berfirman dalam Al – Quran surat Ar – Ra’d ayat 28 “ (yaitu) orang orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram
dengan mengingat Allah. Ingatlah hanya dengan mengingat Allah hati menjadi
tenteram”.
4. Ajaran
Islam menguatkan jiwa manusia dalam menghadapi cobaan, kesulitan dan melawan kemungkaran.
Sabar dan sholat mampu
menangkal semua kemungkaran. Allah berfirman dalam Al – Quran surat Al –
Ankabut ayat 45 : “Dan tegakkanlah sholat,
karena sholat, itu dapat mencegah diri dari perbuatan keji dan munkar”. Sehingga
jika peserta didik terjerumus dalam hal – hal yang tidak diharapkan, bisa saja
disebabkan karena sholatnya belum benar.
Menurut
H. Carl Witherington, orang yang tidak merasa tenang hatinya adalah orang yang
sakit ruhani atau mentalnya. Para ahli jiwa mengakui bahwa taubat merupakan
sarana pengobatan gangguan kejiwaan yang jitu. Karena ada sebagian orang yang
dihinggapi Maniac Depresive dan
gejala Melancolia disebabkan karena
adanya perasaan dosa. Berbicara tentang agama terhadap kehidupan manusia memang
cukup menarik. Hal ini tidak terlepas dari tugas para Nabi yang membimbing dan
mengarahkan manusia ke arah kebaikan yang hakiki dan juga para Nabi sebagai
figur konselor yang paling mumpuni dalam memecahkan berbagai permasalahan agar
manusia tidak terjerumus oleh tipu daya setan. Maka para Nabi terutama
Rasulullah SAW, harus kita jadikan teladan dalam penyelenggaraan bimbingan dan
konseling untuk menyelesaikan berbagai permasalahan.
Pada
hakikatnya, pangkal utama semua
permasalahan kemerosotan moral anak – anak sekolah di zaman sekarang, adalah
ketidakmampuan diri dalam mengendalikan hawa nafsu dan lemahnya iman, disamping
pengaruh – pengaruh lainnya. Solusi jitu
dari semua masalah itu ada dalam agama Islam sebab Islam adalah ajaran
sempurna, yang mengatur seluruh aspek kehidupan manusia, dan menjadi obat bagi
jiwa atau penyembuh segala penyakit hati.
Jadi, dapat
disimpulkan bahwa pendekatan Islami dalam penyelenggaraan bimbingan dan
konseling sangat penting sebagai solusi paling sempurna dari segala
permasalahan. Tugas pendidik adalah berusaha semaksimal mungkin memberikan
bimbingan dan konseling terbaik sesuai syariat Islam, dan peserta didik terus
memupuk iman dalam diri. Selebihnya kita bertawakal kepada Allah Subhananhu Wa
Ta’ala.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar