Rabu, 07 Juni 2017

ALASAN PENTINGNYA PENDEKATAN ISLAMI DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING



NAMA :          AI KOKOY KOYYIMAH
KELAS :         A PENDIDIKAN AKUNTANSI
ALASAN PENTINGNYA PENDEKATAN ISLAMI DALAM  BIMBINGAN DAN KONSELING
Tujuan pendidikan  adalah mewujudkan manusia ideal, yang salah satunya dapat dilihat dari adanya perubahan tingkah laku. Penyelenggaraan bimbingan konseling di tiap jenjang pendidikan memang sangat penting karena bimbingan konseling memberikan layanan kepada siswa terkait masalah pribadi, sosial, akademik dan karier. Dalam hal perilaku terutama, penyelenggaraan bimbingan konseling berperan untuk mengendalikan perilaku siswa agar siswa tumbuh menjadi insan yang berbudi pekerti luhur, berpendidikan dan bermoral.
Masalah perilaku merupakan hal yang cukup rumit, karena berhubungan dengan pribadi  dan lingkungan mulai dari keluarga, sekolah dan masyarakat. Jika diamati, zaman sekarang ternyata anak – anak sekolah di Indonesia mengalami kemerosotan moral. Meskipun layanan bimbingan dan konseling gencar dilakukan secara terus menerus, namun apa daya jika pada diri pesera didik tidak melekat iman yang kuat dan niat untuk menjaga diri. Maka penyelenggaraan bimbingan konseling untuk memecahkan berbagai permasalahan siswa, perlu diintegrasikan dengan pendekatan islami.
Pentingnya pendekatan islami dalam penyelenggaraan BK, berdasar pada keyakinan bahwa sebagai umat muslim, kita serahkan segala urusan kepada Allah SWT yang memberi hidayah. Allah berfirman dalam penggalan Al – Quran surah Al – Qashash ayat 56 yang artinya : “…Allah memberi hidayah kepada orang yang Dia kehendaki, dan Allah lebih mengetahui orang – orang yang menerima petunjuk”. Serta hanya Allah yang membolak – balikkan hati manusia “ Wahai dzat yang membolak – balikkan hati, teguhkan kami diatas agama-Mu” Hadits Riwayat Tirmidzi.
Berbagai kemerosotan moral yang terjadi di Indonesia antara lain masalah seks di luar nikah, narkoba, pornografi, tawuran pelajar, pembunuhan dan sebagainya. Beberapa fakta mengejutkan diantaranya, Komisi Perlindungan Anak Indonesia ( sumber: www.kompasiana.com) mengungkapkan, pada tahun 2013, 62,7 persen remaja Indonesia telah melakukan hubungan seks di luar nikah. Badan Narkotika Nasional (sumber: www.netralnews.com) tahun 2015, mengungkap bahwa 22 persen pengguna narkoba di Indonesia adalah pelajar dan mahasiswa. Selain itu, Psikolog klinis sekaligus aktivis AIDS, Baby Jim Aditya menyampaikan hasil riset tahun 2013, bahwa 68 persen siswa SD di Indoensia sudah pernah mengakses situs porno, dan siswa SMP serta SMA di Indoensia 97 persen pernah menonton konten berbau pornografi (sumber: www.beritasatu.com)
Semua itu jika diidentifikasi, pangkal masalahnya yang paling utama adalah hawa nafsu yang tidak dikendalikan, tidak teguh pendirian, dan pengaruh lingkungan yang begitu buruk sehingga anak – anak sekolah terjerumus dalam  jurang kehancuran moral. Pada akhirnya, apapun pengaruhnya tentu kekuatan terbesar agar permasalahan moral itu tidak terjadi lagi adalah menguatkan iman di dalam diri. Agama sebagai pegangan kehidupan, merupakan landasan yang dapat memberikan pemahaman kepada konselor tentang  dimensi keagamaan sebagai faktor yang mempengaruhi individu. Sebagaimana diungkap oleh Prayitno, bahwa unsur – unsur agama tidak boleh diabaikan dalam konseling, dan justru harus dimanfaatkan sebesar – besarnya untuk mencapai kesuksesan dan upaya bimbingan dan konseling yaitu kebahagiaan klien.
Manfaat pendekatan agama (psikoreligius) di bidang kesehatan jiwa dibuktikan dari hasil  penelitian D. B Larso yang menyimpulkan bahwa di dalam memandu kesehatan manusia yang serba kompleks ini dengan segala keterkaitan, hendaknya komitmen agama sebagai suatu kekuatan (spiritual power) jangan diabaikan begitu saja karena agama berperan sebagai pelindung. Melalui pendekatan agama, seorang konselor akan mampu mengatasi permasalahan apapun yang dihadapi siswanya, karena agama mengatur seluruh aspek kehidupan manusia. Alasan pentingnya pendekatan islami dalam bimbingan dan konseling adalah :
1.      Agama berperan untuk pembinaan kepribadian peserta didik.
Ajaran agama memberikan segala bimbingan dalam hidup dan sebagai pengendali moral. Menurut pendapat para ahli jiwa, bahwa yang mengendalikan kelakuan dan tindakan seseorang adalah kepribadiannya.
2.      Ajaran islam merupakan obat (syifa’) bagi jiwa atau penyembuh segala penyakit hati.
Hal ini terdapat dalam Al – Quran Surat Yunus ayat 57 yang artinya : “Wahai manusia sesungguhnya sudah datang dari Tuhamu Al – Quran yang mengandung pelajaran, penyembuh bagi penyakit batin, petunjuk serta rahmat bagi orang – orang yang beriman”.
3.      Agama dapat menjadi terapi jiwa atau pembinaan mental.
Ajaran Islam memberikan rasa aman dan tenteram Allah berfirman dalam Al – Quran surat  Ar – Ra’d ayat 28 “ (yaitu) orang orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram”.
4.      Ajaran Islam menguatkan jiwa manusia dalam menghadapi cobaan, kesulitan dan melawan kemungkaran.
Sabar dan sholat mampu menangkal semua kemungkaran. Allah berfirman dalam Al – Quran surat Al – Ankabut ayat 45 : “Dan tegakkanlah sholat, karena sholat, itu dapat mencegah diri dari perbuatan keji dan munkar”. Sehingga jika peserta didik terjerumus dalam hal – hal yang tidak diharapkan, bisa saja disebabkan karena sholatnya belum benar.
Menurut H. Carl Witherington, orang yang tidak merasa tenang hatinya adalah orang yang sakit ruhani atau mentalnya. Para ahli jiwa mengakui bahwa taubat merupakan sarana pengobatan gangguan kejiwaan yang jitu. Karena ada sebagian orang yang dihinggapi Maniac Depresive dan gejala Melancolia disebabkan karena adanya perasaan dosa. Berbicara tentang agama terhadap kehidupan manusia memang cukup menarik. Hal ini tidak terlepas dari tugas para Nabi yang membimbing dan mengarahkan manusia ke arah kebaikan yang hakiki dan juga para Nabi sebagai figur konselor yang paling mumpuni dalam memecahkan berbagai permasalahan agar manusia tidak terjerumus oleh tipu daya setan. Maka para Nabi terutama Rasulullah SAW, harus kita jadikan teladan dalam penyelenggaraan bimbingan dan konseling untuk menyelesaikan berbagai permasalahan.
Pada hakikatnya, pangkal  utama semua permasalahan kemerosotan moral anak – anak sekolah di zaman sekarang, adalah ketidakmampuan diri dalam mengendalikan hawa nafsu dan lemahnya iman, disamping pengaruh – pengaruh lainnya.  Solusi jitu dari semua masalah itu ada dalam agama Islam sebab Islam adalah ajaran sempurna, yang mengatur seluruh aspek kehidupan manusia, dan menjadi obat bagi jiwa atau penyembuh segala penyakit hati.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa pendekatan Islami dalam penyelenggaraan bimbingan dan konseling sangat penting sebagai solusi paling sempurna dari segala permasalahan. Tugas pendidik adalah berusaha semaksimal mungkin memberikan bimbingan dan konseling terbaik sesuai syariat Islam, dan peserta didik terus memupuk iman dalam diri. Selebihnya kita bertawakal kepada Allah Subhananhu Wa Ta’ala.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Persalinan Caesarku

🌷🌷🌷 Assalamualaikum wr wb.. ini adalah pengalaman persalinanku, semoga dapat diambil hikmahnya😇 Minggu 31 Juli jam 3 Pagi Jam 3 pagi kel...