LAPORAN DISKUSI PRESENTASI PKN
KELOMPOK 1 KELAS A PENDIDIKAN
AKUNTANSI
“IDENTITAS NASIONAL”
Presentasi
hari/tanggal :
Rabu, 5 April 2017
Anggota kelompok 1
yang hadir :
1. Ai Kokoy Koyyimah
2.
Dhea Rahel S. S.
3.
Kharisma Dearika I.
4.
Muhamad Luthfiana
5.
Rizka Rahmayani
6.
Sutisna
Pertanyaan, jawaban,
sanggahan dan tambahan selama diskusi :
11. Mustafa Khamal
Bagaimana cara
mempersatukan dan mengharmonisasikan identitas nasional dengan identitas diri?
Jawaban :
Sutisna : Salah satunya dengan cara menghargai dan
menghormati semua budaya yang ada di Indonesia juga menurut kelompok kami, terlebih dahulu harus
mengedepankan identitas nasional yang telah dibuat dan lebih mengikuti
identitas nasional, jikalau bertolakbelakang dengan identitas pribadi, maka
kita harus berusaha menyelaraskan serta menyamakan identitas pribadi dengan
identitas nasional yang ada.
Ai Kokoy K : Identitas nasional dengan identitas pribadi
bisa berjalan berdampingan apabila kita mencitai tanah air salah satunya adalah
menjaga warisan leluhur baik itu mengenai nilai-nilai budaya dan sebagainya dan
juga kita harus selektif dalam memilih budaya yang baik dan tidak guna
mendukung Identitas nasional yang menjunjung nilai-nilai yang berlandaskan
emapat pilar yaitu Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan NK2.
2. Ghina Shalsabellah
Menurut Kelompok
kalian bagaimana supaya identitas nasional tertanam dalam bangsa Indonesia?
Jawaban :
Muhamad Luthfiana dan Sutisna : untuk menanamkan identitas nasional yang
merupakan jati diri bangsa, diantaranya adalah :
a.
Mengembangkan Nasionalisme, beberapa sikap yang bisa mencerminkan sikap nasionalisme, yaitu :
1)
Bangga dan menggunakan barang-barang hasil bangsa sendiri.
2)
Menghargai perjuangan para pahlawan dalam mempertahankan bangsa ini dan mempelajari
sejarahnya.
3)
Berprestasi dalam semua bidang.
b.
Pendidikan
Didalam upaya pembentukan dan mempertahankan
jati diri bangsa, peran pendidikan sangat efektif untuk menimbulkan rasa
memiliki dan keinginan untuk mengembangkan kekayaan nasional dari masing-masing
budaya lokal misalnya Pendidikan Kewarganegaraan.
c.
Pelestarian Budaya
Perlu
adanya pembangunan kembali jati diri untuk terus mempertahankan budaya asli
Indonesia. Hal itu
dapat dilakukan dengan membiasakan diri dari sekarang untuk bersikap sesuai
dengan nilai-nilai yang terkandung di dalam pancasila.
3.
Ita Nuraeni
Bagaimana menyadarkan
Bangsa Indonesia supaya bangga terhadap identitas nasional?
Jawaban :
Dhea Rahel : Menggunakan produk
asli bangsa Indonesia tanpa meremehkan barang-barang luar negeri. Membawa
potensi budaya daerah ke ajang internasional atau pertemuan internasional.
Kharisma D : Pemerintah perlu mengkaji lebih dalam terhadap Bangsa
Indonesia karena
nilai-nilai budaya suatu negara adalah identitas negara tersebut didepan dunia
internasional. Dengan kita lebih menghargai dan mempertahankan budaya kita,
akan lebih banyak lagi negara-negara yang akan tahu tentang bangsa kita dan
dapat mendatangkan berbagai keuntungan dalam hal moneter ataupun hal
non-moneter.
4.
Nadia Amira : apakah identitas
nasional itu bisa direbut atau tidak? Faktor apa yang menyebabkannya? Dan apa
bukti untuk memperkuat atau mempertahanakan identitas nasional ?
Jawaban :
Ai Kokoy K : Bisa saja direbut namun sebenarnya
tidak boleh seperti tari reog tari kecak yang direbut Malaysia, serta sengketa
Pulau Ambalat antara Indonesia dan Malaysia. Faktor-faktor penyebanya adalah masalah
geografis, leluhur yang mengakibatkan serumpun, sejarah, kebudayaan, suku bangsa dan bahasa. Buktinya dibuat
regulasi atau peraturan khusus.
Tambahan :
Dhea Rahel : Contoh angklung yang
dimanupulasi oleh bangsa lain tapi Bangsa Indonesia bisa merebut kembali dan
dikukuhkan sebagai identitas nasional yang diakui oleh dunia internasional.
5.
Winda Latifah : dalam pada
pidato pertemuan internasional demi menjaga identitas nasional, haruskah
presiden menggunakan Bahasa Indonesia ?
Jawaban :
Rizka Rahmayani : Lebih baik
menggunakan Bahasa inggris karena Bahasa inggris merupakan Bahasa resmi
internasional, jika menggunakan Bahasa Indonesia mungkin banyak yang tidak
paham. Bahasa Indonesia memang identitas nasional namun tidak berarti identitas
nasional itu harus selalu digunakan dalam komunikasi lingkup internasional.
6. Rifqi D. Rachmat : bagaimana tanggapan
mengenai perkataan presiden bahwa poltik dan agama itu harus dipisahkan?
Jawaban :
Sutisna : Kami tidak setuju dengan perkataan
presiden tersebut karena
agama adalah aspek penting dalam kehidupan, karena segala sesuatu yang manusia lakukan
diatur oleh agamanya masing – masing.
Sanggahan :
Rifqi D. Rachmat jadi apakah jika
presiden berkata demikian apa berarti agama bukan identitas nasional ?
Jawaban :
Sila pertama di Pancasila adalah Ketuhanan dan Ketuhanan Yang Maha Esa. Oleh karena itu, agama dalam setiap tindak tanduk kehidupan itu harus diterapkan. Agama adalah
identitas nasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar