Selasa, 14 Februari 2017

Apa yang membuat kalian tertarik belajar Psikologi Pendidikan ?



UAS PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Nama              : Ai K Koyyimah (…)
Soal                 :   1.  Apa yang membuat kalian tertarik belajar Psikologi Pendidikan ?
2. Review materi perkuliahan sebanyak tiga lembar menggunakan bahasa sendiri !
Jawaban
1.      Saya tertarik mempelajari psikologi pendidikan karena :
a.       Dengan mempelajari psikologi pendidikan saya bisa memahami karakter diri sendiri dan orang lain. Dan jika kita mampu memahami karakter orang lain, kita tidak akan sulit untuk bergaul dan berkomunikasi dengan siapapun.
b.      Psikologi pendidikan itu ilmu yang ilmiah dan masuk akal.
c.       Saya tertarik dengan tes psikologi untuk pengembangan bakat, sehingga kita dapat mengembangkan potensi yang kita miliki secara tepat.
d.      Saya sangat menyukai penalaran dan permainan – permainan yang berhubungan dengan logika.
e.       Psikologi pendidikan sangat menyenangkan karena menjadikan kita lebih matang dalam bertindak, karena segala sesuatu dipertimbangkan dengan sangat baik.
f.       Orang yang memahami psikologi pendidikan biasanya teliti dan rapi dalam berpikir sehingga tindakan yang muncul adalah tindakan yang baik yang benar – benar dipikirkan terlebih dahulu.
g.      Saya senang jika dapat mengetahui kelebihan dan kelemahan diri saya.
h.      Saya senang mengamati perilaku dan sifat orang lain terutama mengamati sikap dan perbuatan orang – orang sukses dan unik, nantinya saya ingin memahami kelebihan - kelebihan orang tersebut untuk pemicu atau motivasi bagi saya agar menjadi orang suskes yang selanjutnya.
i.        Saya senang mempelajari psikologi pendidikan karena saya bisa belajar memecahkan masalah dengan berbagai pertimbangan psikologi.
j.        Jika kita memahami psikologi pendidikan selain dapat mencari solusi atas masalah yang terjadi pada diri sendiri, kita juga bisa membantu orang lain memecahkan masalah dan menghibur kesedihannya. Tentu kita bahagia jika membuat orang lain bahagia.
k.      Psikologi pendidikan juga  sangat bermanfaat karena memberi bekal bagi saya agar suatu hari nanti saat saya menjadi guru, saya dapat menjadi seorang guru yang efektif yang bermanfaat bagi siswa, keluarga, nusa, bangsa dan agama. Aamiin.

2.      Resume materi selama presentasi
a.      Urgensi Psikologi Pendidikan dalam Ilmu dan Praksis Pendidikan
Pada hakikatnya pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan potensi peserta didik yang diharapkan menghasilkan perubahan perilaku untuk menjadi manusia yang dewasa dan berkualitas. Tujuan pendidikan adalah menjadikan manusia berkualitas yang berguna bagi nusa, bangsa dan agama. Psikologi pendidikan sangat urgent dalam pendidikan karena sangat berperan untuk memahami hubungan antara belajar dan mengajar, karakter dan cara belajar peserta didik, dan memilih metode dan strategi pembelajaran yang tepat. Peran guru dalam pendidikan adalah sebagai pendidik dan pengajar. Guru juga merupakan motivator, informator, demonstrator, direktor, inisiator dan fasilitator bagi siswanya..
b.      Konsep Guru Efektif
Guru efektif adalah guru yang tidak hanya menguasai materi pelajaran, tapi juga memiliki keterampilan mengajar. Untuk menjadi guru yang efektif kita harus mampu berkomunikasi secara efektif, membuat strategi pembelajaran yang tepat dan berwawasan  luas. Guru adalah profesi yang mulia, komitmen guru merupakan kekuatan batin yang datang dari dalam hati seorang guru atas tanggung jawabnya yang dapat memberi pengaruh besar bagi perubahan perilaku peserta didiknya. Kita harus berkomitmen menjadi seorang guru yang efektif agar tujuan belajar dapat tercapai dengan efisien. Diantaranya berkomitmen terhadap sekolah, akademik, peserta didiknya, dan komitmen untuk menciptakan pengajaran yang bermutu.
c.       Kaidah Perkembangan Perilaku Peserta Didik dalam Pendidikan
Perkembangan merupakan proses menuju kedewasaan. Sedangkan psikologi perkembangan merupakan cabang dari psikologi yang mempelajari proses perkembangan individu termasuk perubahan tingkah laku manusia. Prinsip – prinsip perkembangan antara lain perkembangan berlangsung sepanjang hayat, semua aspek perkembangan saling mempengaruhi,mengikuti pola atau arah tertentu, terjadi pada tempo yang berlainan, setiap fase perkembangan mempunyai ciri khas, setiap individu yang normal akan mengalami fase  perkembangan. Perkembangan individu dapat terlihat dari beberapa aspek yakni aspek fisik dan perilaku psikomotorik, bahasa dan prilaku kognitif, sosial, moralitas dan keagamaan, afektif dan konatif atau motivasi. Tahapan perkembangan seorang individu diawaliu dengan masa bayi kemudian masa kanak – kanak awal, masa kanak – kanak, masa anak sekolah, remaja, dewasa muda, dewasa dan terakhir adalah masa tua. Setiap tahap perkembangan memiliki tugas perkembangan yang harus dilakukan selama fasenya.


d.      Teori dan Strategi Pembelajaran
Pembelajaran adalah  suatu proses atau kegiatan yang dilakukan agar proses belajar dapat berjalan dengan baik. Dalam pembelajaran dikenal beberapa teori antara lain behavioristik, kognitif dan humanistik. Teori behavioristik atau teori perilaku menyatakan bahwa perubahan hasil belajar dapat diamati secara langsung pada perilaku individu. Prosesnya cenderung pasif sebab pelajar menggunakan tingkat keterampilan pengolahan rendah untuk memahami materi. Kalau teori kognitif lebih menekankan bahwa belajar merupakan suatu proses yang terjadi dalam akal pikiran manusia dan hasilnya tak dapat diamati secara langsung karena belajar merupakan proses internal. Sedangkan teori humanistik menyatakan bahwa belajar adalah untuk memanusiakan manusia. Teori ini memahami perilaku belajar dari sudut pandang pelakunya, bukan dari sudut pandang pengamatnya. Agar pembelajaran dapat tepat sasaran, maka harus dibuat strategi pembelajaran. Beberapa strategi pembelajaran antara lain akselerasi (program belajar bagi anak yang memiliki kemampuan tinggi supaya dapat menyelesaikan studinya lebih cepat), pembelajaran Inquairy (proses mencari dan menemukan) dan pembelajaran saintifik (proses berfikir dengan metode yang teruji secara ilmiah).
e.       Pengembangan Bakat dan Minat
Bakat adalah potensi yang dimiliki oleh seseorang sebagai yang dibawa sejak lahir, bakat menjadikan seseorang dapat belajar dalam tempo yang relatif singkat dibandingkan orang lain, namun hasilnya justru lebih baik sedangkan minat adalah harapan, pendirian atau kecenderungan yang mengarahkan individu kepada suatu pikiran atau objek tertentu. Agar bakat dapat berkembangan dengan baik maka perlu keberanian untuk memulai, latihan dengan serius, dan perlu didukung lingkungan dan memahami hambatan-hambatan pengembangan bakat dan solusinya.
f.       Pengembangan Kreativitas
Kreativitas merupakan ekspresi tertinggi individualitas manusia yang merupakan kemampuan berfikir, bersikap, dan bertindak tentang sesuatu dengan cara yang baru dan tidak biasa guna memecahkan berbagai persoalan, sehingga dapat menghasilkan penyelesaian yang bermanfaat. Pada perkembangannya kreativitas dapat dilihat dari beberapa indikator yaitu kepekaan terhadap masalah, pemecahan masalah dengan cara baru, kecerdikan dan ketepatan dalam pemecahan masalah serta pengakuan dari kelompok tentang penemuannya.
g.      Pengembangan Motif dan Motivasi Belajar Peserta Didik
Motif merupakan segala daya atau kekuatan yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu sedangkan motivasi adalah suatu proses  yang menjelaskan arah dan ketekunan individu yang menyebabkan adanya tingkah laku agar dapat mencapai tujuannya. Hubungan antara motif dengan motivasi adalah bahwa motif merupakan kekuatan pendorong dari dalam diri manusia, dan motivasi adalah kumpulan dari motif yang membuahkan perilaku untuk bergerak mencapai tujuan.
h.      Masalah – Masalah Perilaku Peserta Didik dalam Pembelajaran
Masalah belajar adalah suatu kondisi yang dialami oleh siswa yang menghambat proses belajar untuk perubahan tingkah laku secara keseluruhan. Beberapa masalah perilaku peserta didik dalam pembelajaran antara lain siswa terisolir, siswa underachiever dan stress akademik. Siswa terisolir adalah siswa yang mendapat penolakan dari lingkungannya karena tidak mampu beradaptasi dengan kelompoknya. Sedangkan siswa underachiever adalah siswa tidak dapat menampilkan potensinya dimana ia memiliki tingkat intelegensi yang tinggi namun prestasi akademiknya rendah, tidak sesuai dengan kapasitas dan kemampuannya. Stress akademik ialah suatu kondisi dimana siswa sangat tertekan dan lelah atas tuntutan dan beban akademik yang dijalaninya.
i.        Psikologi Pendidikan dalam Pendidikan Inklusi
Pendidikan inklusi adalah pendidikan yang memberikan kesempatan kepada semua peserta didik yang memiliki kelainan dan memiliki potensi kecerdasan atau bakat istimewa untuk mengikuti pendidikan atau pembelajaran pada umumnya. Secara umum prinsip penyelenggaraan pendidikan inklusif di Indonesia adalah prinsip pemerataan dan peningkatan mutu, kebutuhan individual, kebermaknaan, prinsip berkelanjutan dan prinsip keterlibatan. Model kurikulum pendidikan inklusif terdiri dari model kurikulum regular (siswa berkelainan mengikuti kurikulum siswa normal), model kurikulum reguler dengan modifikasi (mengacu pada siswa berkelainan) dan model kurikulum program pembelajaran individual (penyesuaian yang tanggap terhadap perbedaan individu)
j.        Evaluasi Pendidikan
Evaluasi adalah proses penilaian yang bertujuan untuk menentukan efektivitas dan efisiensi sistem pembelajaran. Instrumen Evaluasi Pendidikan ada yang berupa tes dan non tes seperti observasi, wawancara dan skala sikap. Tes adalah suatu alat yang berisi serangkaian tugas yang harus dikerjakan untuk mengukur kemampuan peserta didik. Pengukuran adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui kuantitas sesuatu. Evaluasi, pengukuran dan tes adalah tiga hal yang saling berkaitan. Ketiganya merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan mutu pendidikan. Untuk melakukan evaluasi maka awalnya perlu dilakukan pengukuran.Setelah diperoleh data-data yang berbentuk angka (pengukuran) maka perlu diberikan penilaian.

Apa yang membuat kalian tertarik belajar Psikologi Pendidikan ?



UAS PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Nama              : Ai K Koyyimah (…)
Soal                 :   1.  Apa yang membuat kalian tertarik belajar Psikologi Pendidikan ?
2. Review materi perkuliahan sebanyak tiga lembar menggunakan bahasa sendiri !
Jawaban
1.      Saya tertarik mempelajari psikologi pendidikan karena :
a.       Dengan mempelajari psikologi pendidikan saya bisa memahami karakter diri sendiri dan orang lain. Dan jika kita mampu memahami karakter orang lain, kita tidak akan sulit untuk bergaul dan berkomunikasi dengan siapapun.
b.      Psikologi pendidikan itu ilmu yang ilmiah dan masuk akal.
c.       Saya tertarik dengan tes psikologi untuk pengembangan bakat, sehingga kita dapat mengembangkan potensi yang kita miliki secara tepat.
d.      Saya sangat menyukai penalaran dan permainan – permainan yang berhubungan dengan logika.
e.       Psikologi pendidikan sangat menyenangkan karena menjadikan kita lebih matang dalam bertindak, karena segala sesuatu dipertimbangkan dengan sangat baik.
f.       Orang yang memahami psikologi pendidikan biasanya teliti dan rapi dalam berpikir sehingga tindakan yang muncul adalah tindakan yang baik yang benar – benar dipikirkan terlebih dahulu.
g.      Saya senang jika dapat mengetahui kelebihan dan kelemahan diri saya.
h.      Saya senang mengamati perilaku dan sifat orang lain terutama mengamati sikap dan perbuatan orang – orang sukses dan unik, nantinya saya ingin memahami kelebihan - kelebihan orang tersebut untuk pemicu atau motivasi bagi saya agar menjadi orang suskes yang selanjutnya.
i.        Saya senang mempelajari psikologi pendidikan karena saya bisa belajar memecahkan masalah dengan berbagai pertimbangan psikologi.
j.        Jika kita memahami psikologi pendidikan selain dapat mencari solusi atas masalah yang terjadi pada diri sendiri, kita juga bisa membantu orang lain memecahkan masalah dan menghibur kesedihannya. Tentu kita bahagia jika membuat orang lain bahagia.
k.      Psikologi pendidikan juga  sangat bermanfaat karena memberi bekal bagi saya agar suatu hari nanti saat saya menjadi guru, saya dapat menjadi seorang guru yang efektif yang bermanfaat bagi siswa, keluarga, nusa, bangsa dan agama. Aamiin.

2.      Resume materi selama presentasi
a.      Urgensi Psikologi Pendidikan dalam Ilmu dan Praksis Pendidikan
Pada hakikatnya pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan potensi peserta didik yang diharapkan menghasilkan perubahan perilaku untuk menjadi manusia yang dewasa dan berkualitas. Tujuan pendidikan adalah menjadikan manusia berkualitas yang berguna bagi nusa, bangsa dan agama. Psikologi pendidikan sangat urgent dalam pendidikan karena sangat berperan untuk memahami hubungan antara belajar dan mengajar, karakter dan cara belajar peserta didik, dan memilih metode dan strategi pembelajaran yang tepat. Peran guru dalam pendidikan adalah sebagai pendidik dan pengajar. Guru juga merupakan motivator, informator, demonstrator, direktor, inisiator dan fasilitator bagi siswanya..
b.      Konsep Guru Efektif
Guru efektif adalah guru yang tidak hanya menguasai materi pelajaran, tapi juga memiliki keterampilan mengajar. Untuk menjadi guru yang efektif kita harus mampu berkomunikasi secara efektif, membuat strategi pembelajaran yang tepat dan berwawasan  luas. Guru adalah profesi yang mulia, komitmen guru merupakan kekuatan batin yang datang dari dalam hati seorang guru atas tanggung jawabnya yang dapat memberi pengaruh besar bagi perubahan perilaku peserta didiknya. Kita harus berkomitmen menjadi seorang guru yang efektif agar tujuan belajar dapat tercapai dengan efisien. Diantaranya berkomitmen terhadap sekolah, akademik, peserta didiknya, dan komitmen untuk menciptakan pengajaran yang bermutu.
c.       Kaidah Perkembangan Perilaku Peserta Didik dalam Pendidikan
Perkembangan merupakan proses menuju kedewasaan. Sedangkan psikologi perkembangan merupakan cabang dari psikologi yang mempelajari proses perkembangan individu termasuk perubahan tingkah laku manusia. Prinsip – prinsip perkembangan antara lain perkembangan berlangsung sepanjang hayat, semua aspek perkembangan saling mempengaruhi,mengikuti pola atau arah tertentu, terjadi pada tempo yang berlainan, setiap fase perkembangan mempunyai ciri khas, setiap individu yang normal akan mengalami fase  perkembangan. Perkembangan individu dapat terlihat dari beberapa aspek yakni aspek fisik dan perilaku psikomotorik, bahasa dan prilaku kognitif, sosial, moralitas dan keagamaan, afektif dan konatif atau motivasi. Tahapan perkembangan seorang individu diawaliu dengan masa bayi kemudian masa kanak – kanak awal, masa kanak – kanak, masa anak sekolah, remaja, dewasa muda, dewasa dan terakhir adalah masa tua. Setiap tahap perkembangan memiliki tugas perkembangan yang harus dilakukan selama fasenya.


d.      Teori dan Strategi Pembelajaran
Pembelajaran adalah  suatu proses atau kegiatan yang dilakukan agar proses belajar dapat berjalan dengan baik. Dalam pembelajaran dikenal beberapa teori antara lain behavioristik, kognitif dan humanistik. Teori behavioristik atau teori perilaku menyatakan bahwa perubahan hasil belajar dapat diamati secara langsung pada perilaku individu. Prosesnya cenderung pasif sebab pelajar menggunakan tingkat keterampilan pengolahan rendah untuk memahami materi. Kalau teori kognitif lebih menekankan bahwa belajar merupakan suatu proses yang terjadi dalam akal pikiran manusia dan hasilnya tak dapat diamati secara langsung karena belajar merupakan proses internal. Sedangkan teori humanistik menyatakan bahwa belajar adalah untuk memanusiakan manusia. Teori ini memahami perilaku belajar dari sudut pandang pelakunya, bukan dari sudut pandang pengamatnya. Agar pembelajaran dapat tepat sasaran, maka harus dibuat strategi pembelajaran. Beberapa strategi pembelajaran antara lain akselerasi (program belajar bagi anak yang memiliki kemampuan tinggi supaya dapat menyelesaikan studinya lebih cepat), pembelajaran Inquairy (proses mencari dan menemukan) dan pembelajaran saintifik (proses berfikir dengan metode yang teruji secara ilmiah).
e.       Pengembangan Bakat dan Minat
Bakat adalah potensi yang dimiliki oleh seseorang sebagai yang dibawa sejak lahir, bakat menjadikan seseorang dapat belajar dalam tempo yang relatif singkat dibandingkan orang lain, namun hasilnya justru lebih baik sedangkan minat adalah harapan, pendirian atau kecenderungan yang mengarahkan individu kepada suatu pikiran atau objek tertentu. Agar bakat dapat berkembangan dengan baik maka perlu keberanian untuk memulai, latihan dengan serius, dan perlu didukung lingkungan dan memahami hambatan-hambatan pengembangan bakat dan solusinya.
f.       Pengembangan Kreativitas
Kreativitas merupakan ekspresi tertinggi individualitas manusia yang merupakan kemampuan berfikir, bersikap, dan bertindak tentang sesuatu dengan cara yang baru dan tidak biasa guna memecahkan berbagai persoalan, sehingga dapat menghasilkan penyelesaian yang bermanfaat. Pada perkembangannya kreativitas dapat dilihat dari beberapa indikator yaitu kepekaan terhadap masalah, pemecahan masalah dengan cara baru, kecerdikan dan ketepatan dalam pemecahan masalah serta pengakuan dari kelompok tentang penemuannya.
g.      Pengembangan Motif dan Motivasi Belajar Peserta Didik
Motif merupakan segala daya atau kekuatan yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu sedangkan motivasi adalah suatu proses  yang menjelaskan arah dan ketekunan individu yang menyebabkan adanya tingkah laku agar dapat mencapai tujuannya. Hubungan antara motif dengan motivasi adalah bahwa motif merupakan kekuatan pendorong dari dalam diri manusia, dan motivasi adalah kumpulan dari motif yang membuahkan perilaku untuk bergerak mencapai tujuan.
h.      Masalah – Masalah Perilaku Peserta Didik dalam Pembelajaran
Masalah belajar adalah suatu kondisi yang dialami oleh siswa yang menghambat proses belajar untuk perubahan tingkah laku secara keseluruhan. Beberapa masalah perilaku peserta didik dalam pembelajaran antara lain siswa terisolir, siswa underachiever dan stress akademik. Siswa terisolir adalah siswa yang mendapat penolakan dari lingkungannya karena tidak mampu beradaptasi dengan kelompoknya. Sedangkan siswa underachiever adalah siswa tidak dapat menampilkan potensinya dimana ia memiliki tingkat intelegensi yang tinggi namun prestasi akademiknya rendah, tidak sesuai dengan kapasitas dan kemampuannya. Stress akademik ialah suatu kondisi dimana siswa sangat tertekan dan lelah atas tuntutan dan beban akademik yang dijalaninya.
i.        Psikologi Pendidikan dalam Pendidikan Inklusi
Pendidikan inklusi adalah pendidikan yang memberikan kesempatan kepada semua peserta didik yang memiliki kelainan dan memiliki potensi kecerdasan atau bakat istimewa untuk mengikuti pendidikan atau pembelajaran pada umumnya. Secara umum prinsip penyelenggaraan pendidikan inklusif di Indonesia adalah prinsip pemerataan dan peningkatan mutu, kebutuhan individual, kebermaknaan, prinsip berkelanjutan dan prinsip keterlibatan. Model kurikulum pendidikan inklusif terdiri dari model kurikulum regular (siswa berkelainan mengikuti kurikulum siswa normal), model kurikulum reguler dengan modifikasi (mengacu pada siswa berkelainan) dan model kurikulum program pembelajaran individual (penyesuaian yang tanggap terhadap perbedaan individu)
j.        Evaluasi Pendidikan
Evaluasi adalah proses penilaian yang bertujuan untuk menentukan efektivitas dan efisiensi sistem pembelajaran. Instrumen Evaluasi Pendidikan ada yang berupa tes dan non tes seperti observasi, wawancara dan skala sikap. Tes adalah suatu alat yang berisi serangkaian tugas yang harus dikerjakan untuk mengukur kemampuan peserta didik. Pengukuran adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui kuantitas sesuatu. Evaluasi, pengukuran dan tes adalah tiga hal yang saling berkaitan. Ketiganya merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan mutu pendidikan. Untuk melakukan evaluasi maka awalnya perlu dilakukan pengukuran.Setelah diperoleh data-data yang berbentuk angka (pengukuran) maka perlu diberikan penilaian.

Persalinan Caesarku

🌷🌷🌷 Assalamualaikum wr wb.. ini adalah pengalaman persalinanku, semoga dapat diambil hikmahnya😇 Minggu 31 Juli jam 3 Pagi Jam 3 pagi kel...