🌷🌷🌷
Assalamualaikum wr wb.. ini adalah pengalaman persalinanku, semoga dapat diambil hikmahnya😇Minggu 31 Juli jam 3 Pagi
Jam 3 pagi keluar lendir darah tapi kok engga mules,katanya kalau mau lahiran mules ya, ini kok engga. Langsung aku telpon mamah mertua dan berangkat ke RS saat itu juga.
Di RS langsung periksa dalam, katanya sudah mau pembukaan 2. Dipasang infusan, dirontgen untuk cek paru paru, dan udah dibiarin aja nungguin mules.
Akhirnya dipindah ke lantai 2 untuk dilakukan observasi.
Seharian dari pagi sampai sore ada mules tapi jarang sekali, hanya beberapa jam sekali.
Dicek, ternyata masih pembukaan 2, hati mulai was was kenapa tidak ada perubahan, mau lahir atau engga ini bayi :"D.
Akhirnya dipindah ke lantai 2 untuk dilakukan observasi.
Seharian dari pagi sampai sore ada mules tapi jarang sekali, hanya beberapa jam sekali.
Dicek, ternyata masih pembukaan 2, hati mulai was was kenapa tidak ada perubahan, mau lahir atau engga ini bayi :"D.
Malam tiba.
Ternyata mules datang. Mulai dari mules yang B aja sampai dengan mules yang luar biasa sampai kita keringat dingin, disini benar benar barulah tahu rasanya orang melahirkan, mules nya itu tidak terlupakan, dan memang katanya, mules melahirkan yang begitu sakitnya bisa ditahan oleh wanita, wanita itu kuat, laki laki mungkin entah bisa menahannya atau tidak.
Tiba tiba terasa ada air mengalir dari jalan lahir, banyak sekali, ternyata itu air ketuban. Air ketuban sudah keluar tapi bayi belum.
Mules semakin sering dan semakin sakit.
Aku kira kalau sudah semakin mules, pembukaan juga semakin bertambah, tapi ternyata pas di cek tetap saja di pembukaan 2.
Kita boleh mengejan kalau pembukaan sudah lengkap yaitu pembukaan 10 (mulut rahim/jalan lahir terbuka + - 10 cm sehingga bisa dilalui bayi).
Biasanya paling lama pembukaan untuk persalinan yang pertamakali dari pembukaan 1 s.d 10 adalah maksimal 6-10 jam. Tapi saya sudah 48 jam tetap saja pembukaan 2, ternyata ini kemungkinan karena panggul sempit, kalau tetap dipaksakan juga akan berisiko.
Kalau sudah seperti ini dokter berkata tidak bisa dibiarkan lebih lama karena kalau air ketuban sudah pecah dan bayi masih didalam hawatir bayi keracunan/infeksi. Akhirnya dokter memutuskan saya harus di operasi caesar.
Aku puasa 6 jam sebelum operasi,
Senin 1 Agustus aku pun masuk ruang operasi. Jujur saja sebenarnya aku takut dan phobia dengan alat alat bedah dan hal hal yg berkaitan dengan bedah /operasi karena suka gemetar kalau melihat darah banyak atau melihat luka dll.
Aku tidak berhenti berdoa semoga diberikan keselamatan kepada aku dan bayi.
Ruangan operasi sangat dingin, gatau berapa derajat dingin nya, berasa masuk kedalam kulkas.
Senin 1 Agustus aku pun masuk ruang operasi. Jujur saja sebenarnya aku takut dan phobia dengan alat alat bedah dan hal hal yg berkaitan dengan bedah /operasi karena suka gemetar kalau melihat darah banyak atau melihat luka dll.
Aku tidak berhenti berdoa semoga diberikan keselamatan kepada aku dan bayi.
Ruangan operasi sangat dingin, gatau berapa derajat dingin nya, berasa masuk kedalam kulkas.
Didalam ruang operasi ada kurang lebih 6 orang, gatau lebih, aku kurang ingat.
Aku kira para dokter itu serius dan tegang, ternyata mereka membuat suasana menjadi santai, mungkin agar tidak terlalu tegang.
Aku diajak ngobrol, lalu disuntik di tulang belakang bagian bawah (hampir mendekati pinggul) setelah itu dari pinggang sampai jari kaki semuanya mati rasa dan tidak bisa digerak kan, tapi aku sadar dan bisa mendengar aktivitas para dokter itu.
Jadi itu adalah semi bius. Dibius tapi hanya beberapa anggota tubuh. Anggota badan yang mati rasa adalah dari perut sampai kaki. Pikiran tetap sadar.
Operasi dimulai, sebetulnya kita bisa melihat prosesnya karena di atas langit langit ada pantulan sehingga bisa melihat proses operasi, tapi aku tidak mau karena takut makin gugup dan takut trauma.
Operasi dimulai, sebetulnya kita bisa melihat prosesnya karena di atas langit langit ada pantulan sehingga bisa melihat proses operasi, tapi aku tidak mau karena takut makin gugup dan takut trauma.
Aku berdoa tiada henti.
Suara suara alat alat medis terdengar, para dokter juga masih bisa mengajak ku ngobrol saat proses operasi, mereka berusaha membuatku tidak tegang, tapi tetap saja, seumur hidup baru kali ini aku mengalami hal ini dan aku harap aku tidak mengalaminya lagi.
Setelah sekitar 15 menit ada suara tangisan bayi, aku benar benar tidak menyangka benarkah itu bayiku..
Bayi itu menangis dengan sangat keras..namun suara itu membuatku sangat bahagia.
Suster membawa bayi itu dan meletakannya di dadaku sebentar, aku dibolehkan memegang dan menciumnya.
Beberapa saat kemudian dada terasa sesak, lidah seperti membeku, baru teringat olehku bahwa aku alergi dengan suhu yang amat dingin, bila suhu teramat dingin biasanya suka agak sesak kalau nafas.
Aku pun berkata, dokter kenapa saya susah nafas, terasa sangat berat, akhirnya mereka memberiku oksigen. Aku mulai khawatir dan hampir menangis.
"Dokter saya susah nafas, pengap banget harus gimana tolong.."
"Sebentar Bu lagi dijahit dulu, sebentar lagi selesai"
Akhirnya selesai dan peralatan medis dibereskan, aku pun dibawa keluar ruangan. Badan bagian bawah masih belum bisa digeraka kan karena masih dalam pengaruh bius.
Aku rasa operasi berlangsung dengan cukup singkat, kurang dari setengah jam mungkin. Aku tidak merasakan apa apa selama operasi (yaiyalah kan dibius) kecuali dinginnya ruangan.
Aku pun di bawa ke ruangan lain, lalu dibiarkan beristirahat dan diberi penghangat badan.
Mungkin setelah 2-3 jam barulah kaki bisa bergerak. Rasanya tidak menyangka..Allah SWT menyelamatkanku dalam operasi ini..Allah baik banget..Allah baik banget..
Syukur tanpa henti..
Aku kira selesai sampai disitu..ternyata rasa sakitnya justru baru dimulai. Setelah obat pereda nyeri hilang, perut terasa perih dibagian dalam..oh begini ya rasanya..
Dengan sabar dan perlahan rasa sakit itu ditahan dan tetap belajar berguling kanan kiri di tempat tidur, belajar duduk, berdiri dan berjalan meskipun sangat menyakitkan, tapi Alhamdulillah banget sekarang setelah kurang lebih 1 bulan lebih, sudah bisa beraktivitas lagi dengan normal meskipun tetap berhati hati dan belum bisa lari lari seperti dulu (karena masih palaur).
Bahkan sampai 40 hari setelah operasi, aku tidak berani melihat luka bekas operasi, karena tidak ingin teringat dengan proses operasinya (setiap orang berbeda beda ada yang tidak phobia dengan luka, ada juga yang phobia). Setelah hampir 2 bulan barulah mau melihat.
Jujur persalinan secara caesar ini kurang aku persiapkan karena dari awal aku mempersiapkan untuk lahiran normal, latihan senam, latihan nafas, baca baca informasi dan persiapan lainnya adalah untuk lahiran normal, tidak sampai terfikir akan lahiran caesar sehingga persiapannya sangat kurang baik secara mental maupun pengetahuan aku tentang harus bagaimana persiapan sebelum, saat dan setelahnya sangat minim. Namun sekali lagi Allah SWT Maha Baik dan Maha Kuasa, melancarkan dan menyelamatkanku dan bayi.
Jujur persalinan secara caesar ini kurang aku persiapkan karena dari awal aku mempersiapkan untuk lahiran normal, latihan senam, latihan nafas, baca baca informasi dan persiapan lainnya adalah untuk lahiran normal, tidak sampai terfikir akan lahiran caesar sehingga persiapannya sangat kurang baik secara mental maupun pengetahuan aku tentang harus bagaimana persiapan sebelum, saat dan setelahnya sangat minim. Namun sekali lagi Allah SWT Maha Baik dan Maha Kuasa, melancarkan dan menyelamatkanku dan bayi.
Pembelajaran nya adalah harus siap dalam kondisi apapun dan persiapkan kemungkinan kemungkinan lain, dan tentu selalu bertawakal dan bersyukur kepadaNya..
Alhamdulillaah..
Hikmah dari pengalaman yang luar biasa ini adalah.. Allah Maha Baik, belum bisa menjadi hambaNya yang pandai bersyukur, kini aku akan terus belajar untuk selalu bersyukur karena sudah diberikan keselamatan dan diberikan bayi yang shaleh dan sehat..
Berusaha untuk bergantung hanya padaNya jangan hanya disaat dalam keadaan sulit, tapi dalam keadaan lapang..
Dalam keadaan sulit sudah pasti ingat Allah tapi dalam keadaan lapang kadang kita lupa dan lalai..
Semoga menjadi our reminder 🙏
Terimakasih teman teman atas doa doa kalian kepadaku dan bayi Adnan..Jazakumullah khairon katsiron..💕
Mudah2an urusan kita semua selalu dimudahkan dan kita selalu diberikan kesehatan dan keberkahan aamiin...🤲
Masyaallah pengalaman seorang ibu yaa... Barakallah umma dan dede:)
BalasHapusAamiin YaAllah..jazakillah khoiron katsiron aunt Aul..💕
Hapus