PROFIL ANAK INDONESIA MENGHADAPI TAHUN 2045
26 November 2016
Pendidikan adalah escalator untuk menjadi
lebih baik. Layaknya kita naik escalator yang berjalan maju tahap demi tahap
untuk sampai di tempat yang kita tuju.
Dalam pendidikan anak dibimbing untuk menjadi
cerdas. Keserdasan yang dimaksud itu meliputi 4macam yaitu :
1.
Kecerdasan Intelektual
(Intelektual Question)
Untuk bisa memiliki kecerdasan intelektual yang bagus, kita bisa
mencoba beberapa hal diantaranya :
- · Membaca buku.
Buku harus menjadi teman kita, dengan membaca buku kita dapat
melihat dunia lebih luas alias membuka cakrawala. Dengan buku kita akan banyak
tahu ilmu. Dalam Al –Qur’an surah Al – Alaq 1-5 pun yaitu surat yang pertama Allah
turunkan, ayat ke satu nya berbunyi “iqra” artinya “bacalah !”.Allah menyuruh
hambanya untuk membaca. Dengan membaca ilmu kita akan bertambah.
Banyak fasilitas di lingkungan sekitar kita untuk kita membaca
misalnya di sekolah atau dikampus, kita bisa memanfaatkan perpustakaan untuk
membaca buku. Saya jadi ingat spanduk yang dipasang di depan perpustakaan kampus
tempat saya kuliah “An University is just a group of buildings gathered around
the library” maksudnya bahwa sebuah Universitas hanyalah sekelompok bangunan –
bangunan yang berkumpul di sekeliling perpustakaan. Kita harus meluangkan waktu
untuk membaca buku, koran, majalah, artikel ataupun apa yang ada di internet. Kita
manfaatkan teknologi dengan bijak untuk menambah pengetahuan kita. Ayo budayakan
membaca !
- · Menulis.
Apa yang kit abaca, apa yang kita dengar dana pa yang kita alami,
kesemuanya itu jika hanya kita simpan dalam ingatan saja dan tidak kita amalkan
tentu takkan bermanfaat. Maka dari itu tulislah apa yang kita baca, apa yang
kita dengar dana pa yang kita alami itu. Karena kata Imam Ghazali, jika engkau
bukan anak raja atau anak ulama maka jadilah penulis. Sehebat apapun orang,
secerdas apaun ia, jika ia tidak menulis atau tidak mengabadikannya dalam
sebuah karya maka jika ia mati ia akan dilupakan dan tenggelam peradaban. Dan secerdas
apaun seseorang yang memiliki ide – ide hebat dan gemilang, jika ia tidak mengungkapkan
ide tersebut baik tulisan atau lisan, maka ide itu hanya akan membusuk dan
tidak akan membawa manfaat. Ayo kita biasakan menulis dengan niat karena Allah,
lillahita’ala untuk menebar kebaikan agar bermanfaat bagi sesama dan berharap
ridha Allah SWT.
- · erdiskusi
Kita butuh lawan berpikir. Kita perlu berdiskusi untuk mengetahui
sejauh dan sekuat mana argumentasi kita. Islam pun memerintahkan untuk
berdiskusi. Berdiskusi bukanlah untuk menjatuhkan dan mempermalukan orang lain
dan kita menjadi takabur, tetapi berdiskusi adalah untuk menambah ilmu diri
kita, ingat peribahasa semakin berisi
semakin merunduk. Dan ingat kalimat mutiara dari Tan Malaka bahwa “padi tumbuh tak berisik”.
Dengan berdiskusi kita bisa menambah wawasan yang luar biasa
karena Allah SWT menciptakan manusia di muka bumi ini tidaklah sama, dengan
demikian pemikiran dan pandangan manusia – manusia di muka bumi ini akan sangat
berharga jika setiap orang menuangkan argumen - argumennya dengan baik.
2.
Kecerdasan Emosional (Emosional
Question)
Orang akan bisa berbaur dalam
masyarakat jika ia memiliki pengendalian emosi yang baik. Kecerdasan emosional
ini berkaitang dengan cara seseorang mengendalikan perilakunya karena seseorang
tidak hanya perlu cerdas secara intelektual tapi juga harus cerdas secara
emosional. Emosional question ini jarang kita dapatkan di kelas saat belajara
atau kuliah. Hal ini berhubungan dengan kematangan atau kedewasaan individu
seseorang. Emosional question dapat diasah dengan mengikuti berbagai kemampuan
non-akademik seperti organisasi, Ekstrakurikuler dan Unit Kegiatan Mahasiswa. Dengan
berorganisasi kita akan memiliki jiwa kepemimpinan yang handal dan mental yang
kuat.
3. Kecerdasan Spiritual (Spiritual
Question)
Kecerdasan spiritual sangat
penting dalam perjalanan hidup kita, karena pada hakikatnya manusia hanyalah
mampu berusaha. Allah yang menentukan segalanya maka dari itu perlu iman yang
kuat dan ilmu yang cukup bagi kita agar menjadi orang yang bermanfaat bagi
orang lain. Kecerdasan spiritual ini berkaitan dengan aqidah dalam qolbu kita. Semakin
kuat iman kita maka akan semakin kuat pula kita menghadapi hal – hal buruk yang
membuat kita lalai.
Untuk menjaga agar iman kita
tetap istiqomah adalah kita harus memiliki dasar aqidah yang kuat, layaknya gunung
es batu di kutub yang mengapung diatas laut, kita hanya melihat puncaknya saja
namun sebenarnya yang di bawah permukaan air itu lebih besar daripada puncak
yang terlihat diatar permukaan air. Dengan kuatnya es yang ada ada dibawah
permukaan air itu gunung es berdiri kokoh. Istiqomah itu dari kata “qoma” yang
artinya berdiri. Istiqomah itu diibaratkan tiang yang berdiri tegak dan tak
goyah diguncang apapun, agar tiang itu tak goyah maka haruslah ditancapkan
sedalam – dalamnya. Begitu pula kita manusia agar teguh dan kokoh, tak goyah
oleh apapun, kita harus memiliki dasar aqidah yang kuat.
4.
Adversity Question (kecerdasan
menahan beban kehidupan)
Dalam kehidupan ini manusia
dituntut untuk menyelesaikan masalah – masalah yang dialaminya. Tak jarang
orang – orang menjadi pesimis dan berputus asa karena merasa tidak mampu
menahan beratnya beban hidup. Padahal yang kita perlukan hanyalah berpikir
positif bahwasanya Allah akan memberi yang terbaik, akan selalu ada hikmah
dalam setiap kejadian dan Allah juga takkan memberikan cobaan melebihi kemampuan
hambanya.
"Tak ada artinya amalmu tanpa ilmu, tak ada artinya cintamu tanpa iman. Jadilah orang beriman yang berilmu" -Ai Kokoy Koyyimah-